STASE KELUARGA BERENCANA DAN PELAYANAN KONTRASEPSI KELAS B23-9B PERIODE 18 – 30 NOVEMBER 2024 ABSEN 17 – 35

A. Deskripsi Stase
Tahap profesi merupakan kelanjutan dari pendidikan tahap sarjana yang dilaksanakan
dalam bentuk praktik klinik yang dilaksanakan di setting Praktek Mandiri Bidan, Posyandu,
Puskesmas. Beban studi 1 SKS pendidikan profesi di tempuh dalam waktu 170 menit
perminggu per semester (Permendikbud No 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi).
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melakukan
manajemen asuhan kebidanaan pada keluarga berencana dan pelayanan kontrasepsi.
Selama pelaksanaan praktik, mahasiswa bekerja dalam simulasi lingkungan untuk
mengembangkan keterampilan klinis kebidanan pada asuhan bayi balita dan anak pra sekolah.
Mahasiswa juga mulai terlibat dalam praktik kebidanan dan disediakan kesempatan untuk
merefleksikan praktik mereka. Disini mahasiswa berlatih pula memberikan pendapat dalam
proses pengambilan keputusan klinis dalam manajemen kasus yang ditemui pada asuhan bayi
balita dan anak pra sekolah. Keterampilan mahasiswa dalam tahapan ini harus ditunjang
dengan pengetahuan teoritis tentang bayi anak balita pra sekolah tentang edukasi perawatan
bayi dan balita sehari hari serta stimulus tumbuh kembang .
Dimulai dengan orientasi wahana praktik dan minggu adaptasi dan ikut serta dalam
system pelayanan. Mahasiswa diharapkan untuk memberikan asuhan kebidanan (dibawah
pengawasan langsung dari bidan) berdasarkan keputusan klinis yang dibuat oleh bidan
professional di wahana praktik

B. Capaian Pembelajaran pada Stase KB dan pelayanan kontrasepsi
1. Mampu melakukan edukasi pada ibu keluarga dan masyarakat tentang KB dan pelayanan kontrasepsi
2. Mampu mencegah terjadinya pernikahan di usia dini.
3. Mampu membantu mengontrol kehamilan, mencegah bayi lahir dalam waktu berdekatan, dan membentuk keluarga yang berkualitas.

4. Mampu mencegah kehamilan.
5. Mampu menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua, atau akibat penyakit sistem reproduksi.
6. Mampu menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia.
7. Mampu membuat keputusan secara tepat dalam pelayanan kebidanan berdasarkan pemikiran logis, kritis, inovatif sesuai dengan kode etik.